Pengertian Metode Waterfall dan Tahapannya dalam Pengembangan Software
Pengertian Metode Waterfall dan Tahapannya dalam Pengembangan Software | TopKarir.com

Metode waterfall, merupakan sebuah model teknik dalam pengembangan software, di mana sebuah proyek akan dirincikan secara berurutan.

 

Setiap tahap dalam model ini, merupakan pengembangan dari tahap sebelumnya. Jadi metode waterfall ini akan berkaitan dan menjadi turunan dari tahap sebelumnya, layaknya air terjun.

 

Dengan metode ini, pengembangan sebuah perangkat lunak bisa dirinci secara detail, jelas, dan bersifat linear. Biasanya model ini digunakan karena pendekatannya yang cukup sederhana.

 

Dibutuhkan penyelesaian satu tahap sebelum beranjak ke tahap selanjutnya, membuat proyek yang dikerjakan lebih terstruktur.

Pengertian Metode Waterfall dan Tahapan dalam Pengembangan Software

Pada dasarnya ada beberapa tahap dalam penggunaan metode ini untuk pengembangan perangkat lunak. Beberapa tahap tersebut diantaranya inisiasi, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan.

 

Setiap tahap akan dilakukan secara linear dan saling berkaitan dalam metode air terjun ini. 

 

Nah, biar kamu tidak bingung, yuk simak dulu beberapa tahapan dalam metode waterfall untuk pengembangan software!  

1. Inisiasi

Tahap pertama yang dilakukan dalam metode ini, dibutuhkan pengumpulan dan analisa data. Pengumpulan data tersebut bisa melihat dari kebutuhan calon user target perangkat lunak yang nanti akan digunakan.

 

Dalam tahapan ini, wajib untuk menganalisa hal apa saja yang dibutuhkan agar aplikasi yang nanti dibuat bisa bekerja secara tepat dan maksimal.

2. Desain

Tahap selanjutnya dalam pembuatan software, merupakan desain sistem yang berangkat dari database yang sudah berhasil dikumpulkan sebelumnya.

 

Di tahapan ini, developer akan merancang sedemikian rupa sistem untuk mempersiapkan peng-coding-an di tahap selanjutnya. Perancangan desain sistem ini akan menjadi landasan bagi developer.

3. Implementasi

Setelah memiliki data dan desain dalam sistem, tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah membuat bahasa program melalui kode-kode.

 

Proses coding tersebut akan berangkat dari dokumen yang berhasil disiapkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, developer akan mengintegrasikan spesifikasi dan kebutuhan dalam software yang ingin dibuat.

4. Pengujian

Dalam tahap ini, software yang telah dibuat akan diuji-cobakan kepada user. Produk perangkat lunak yang telah dibuat akan dipastikan jika hasil jadinya memenuhi persyaratan yang telah diinginkan dari tahap awal.

 

Penting bagi developer untuk menemukan kesalahan dari produk yang telah dibuat dalam tahap uji coba ini, agar hal tersebut bisa langsung dievaluasi.

5. Pemeliharaan

Tahap terakhir dalam metode ini adalah pemeliharaan software. Di tahap ini, developer akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan, bugs, dan fitur tidak memadai yang ditemukan di dalam produk perangkat lunak tersebut. Biasanya di tahap ini akan melakukan pembaruan untuk aplikasi tersebut. 

 

Biasanya, metode air terjun ini digunakan dalam proyek yang tidak begitu besar. Dengan metode ini, progres bisa lebih terlihat dan mudah diatur oleh pengembang. 

 

Nah, bagaimana? Sudah jelas tentang penggunaan metode ini dalam pengembangan perangkat lunak? Semoga informasi yang telah dijelaskan membuat kamu semakin paham mengenai dunia pengembangan perangkat lunak.

 

Dapatkan tips karir terbaik lainnya untuk bekal karirmu di sini. Temukan juga berbagai lowongan kerja terupdate di Jawa Timur via JatimCerdas.id.